PANDANGAN HABIB IDRUS BIN UMAR TENTANG MAULID
Habîb ‘Alî radhialâhu ‘anhu berkata:
Ketika menghadiri Maulid, Ami ‘Idrûs (bin ‘Umar
al-Habsyî) berkata, “Wahai anakku, perhatikanlah kumpulan orang ini,
pertemuan ini belum pernah dilakukan pada masa-masa dahulu. Dalam maulid
ini aku memiliki sebuah masyhad (pandangan/pemikiran).”
“Apa itu?” tanyaku.
“Dalam perang Tabuk, Nabi shallallâhu ‘alaihi wa
sallam dan para sahabatnya tidak mempunyai cukup perbekalan. Beliau
memerintahkan agar setiap orang membawa makanan apapun yang mereka
miliki. Ada yang datang membawa sebutir kurma, ada yang membawa dua
butir, dan ada pula yang membawa segenggam gandum. Nabi shallallâhu
‘alaihi wa sallam mengum-pulkan makanan-makanan tadi, lalu
memberkatinya. Kemu-dian beliau memerintahkan agar setiap sahabat
mengambil sesukanya. Ada yang mengambil satu ember, ada yang mengambil
satu karung penuh. Masing-masing sahabat akhirnya mendapatkan bekal yang
banyak berkat doa nabi shallallâhu ‘alaihi wa sallam.
Begitu pula pertemuan Maulid ini. Setiap orang yang
datang memiliki sir: ada yang sedikit, ada yang banyak. Kemudian Nabi
shallallâhu ‘alaihi wa sallam memberkatinya. Seusai Maulid, setiap orang
pulang membawa sir yang sangat banyak.”
Aku berkata kepada ‘Am ‘Idrûs, “Semoga Allâh membalas-mu dengan kebaikan atas masyhad-mu ini.”
0 comments:
Post a Comment